Paras Cantik Indonesia Tampilkan Keindahan Alam, Seni dan Budaya Indonesia | Bali Tribune
Diposting : 24 April 2024 19:11
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / CANTIK - keindahan alam di Nusa Lembongan hadir dalam web series Paras Cantik Indonesia

balitribune.co.id | DenpasarKanal YouTube IndonesiaKaya kembali menghadirkan tayangan dalam web series Paras Cantik Indonesia yang menampilkan keindahan Indonesia baik dari sisi kehidupan fauna di bawah laut Nusa Lembongan, Bali dan seni musik di Minangkabau serta budaya di Madura. 

Renitasari Adrian, Program Director www.indonesiakaya.com menyampaikan, dalam rangka merayakan Hari Kartini, menghadirkan sajian inspiratif yang mengangkat ragam kecantikan, perjuangan, harapan dan kebaikan dari para perempuan dari berbagai daerah di Indonesia dalam web series Paras Cantik Indonesia. "Semoga tayangan ini menjadi inspirasi dan memberi semangat di Indonesia untuk senantiasa berkarya dan melakukan berbagai kegiatan yang berdampak positif bagi sekitarnya," harapnya.

Hadir dengan 3 episode terbaru, serial dokumenter pendek ini menceritakan perjalanan www.indonesiakaya.com bersama seniman multitalenta, dr. Tompi dan Visinema Content dalam mengabadikan profil perempuan-perempuan dengan keberagaman cantik, mulai dari latar belakang dan profesi yang berbeda dari masing-masing daerah di Indonesia. 

“Setelah sebelumnya kami mengajak penikmat seni melihat kisah dari perempuan-perempuan inspiratif di Makassar, Yogyakarta, Jakarta, Ambon, Cirebon, Surabaya, Lampung dan Larantuka, kali ini kami berkelana ke Nusa Lembongan, Padang dan Madura untuk melihat kehidupan, perjuangan para perempuan yang berada di wilayah dan pekerjaan yang berbeda," ujar Renitasari dalam siaran persnya, Rabu (24/4).

Ia berharap, semoga kisah dari seorang peneliti konservasi satwa laut, musisi dari alam dan lingkungan, dan empu keris yang terangkum dalam episode 9, 10 dan 11 web series Paras Cantik Indonesia dapat menginspirasi. Di episode 9, dr. Tompi bertemu dengan Janis Argeswara, perempuan keturunan Jawa Tengah yang berprofesi sebagai peneliti konservasi satwa laut di Nusa Lembongan, Bali.

Kedekatan Janis dengan laut diawali dengan ketakjubannya pada kehidupan fauna di bawah laut. Rasa penasarannya akan kehidupan laut, memacu dirinya untuk mengambil jurusan kelautan dan menggali lebih dalam ilmu kelautan. Janis dipercaya sebagai asisten peneliti di Yayasan Megafauna Laut dan aktif dalam konservasi fauna laut dan melakukan penelitian. 

Janis juga turut serta mengedukasi masyarakat di Pulau Nusa Lembongan perihal dunia bawah laut dan berbagi tentang pentingnya peran manusia menjaga ekosistem laut. Janis percaya bahwa pondasi bumi itu ada di bawah laut. Rasa cintanya pada laut diperjuangkan dengan mengedukasi masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan tulisan berupa jurnal tentang kelautan. Seperti diketahui, Nusa Lembongan merupakan salah satu destinasi wisata di Bali yang dikunjungi turis domestik dan mancanegara. Diharapkan, adanya edukasi bagi masyarakat setempat akan menjadikan Nusa Lembongan menjadi destinasi wisata berkelanjutan dengan tetap menjaga keindahan alamnya. 

Selanjutnya, di episode 10 penikmat seni akan diajak untuk menyaksikan kisah dari Rani Jambak, musisi perempuan berdarah Minangkabau. Di tahun 2013, Rani dipertemukan dengan produksi soundscape (penciptaan dan pengaturan bunyi-bunyi dalam lingkungan tertentu untuk menciptakan audio yang menarik dan menyeluruh). Ia mengumpulkan banyak referensi dan merekam bunyi serta suara Minangkabau yang beragam, dan kemudian dikemas dalam bentuk karya dan pertunjukan musik hingga mendapatkan penghargaan dari berbagai institusi musik internasional. 

Pada episode 11, penikmat seni akan diajak ke Madura untuk bertemu dengan Ika Arista, perempuan yang berprofesi sebagai empu keris. Lahir dan besar di lingkungan perajin keris, ia akrab dengan beragam hal seputar keris. Menurut Ika, keris bukan sekadar senjata atau suvenir saja, tapi juga menyimpan banyak kisah dan pelajaran hidup yang memberi kematangan psikologis bagi pemilik dan perajin keris, seperti simbolisasi kebesaran sejarah nenek moyang, falsafah tentang hidup, sampai bagaimana manusia memperlakukan alam. 

Konsistensinya dalam membuat keris mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak yang mengangkat derajat para perajin yang dulunya menyandang status pekerja,  perlahan berevolusi sebagai seniman memiliki tempat di ruang pameran seni rupa pada ajang pameran bergengsi nasional. 

“Saya berkesempatan untuk menjelajahi berbagai daerah di Indonesia. Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran berharga,” ujar dr. Tompi.