Tukad Yeh Matan Meluap, Dua Warga Nyaris Terseret Arus | Bali Tribune
Diposting : 25 April 2024 05:42
JIN - Bali Tribune
Bali Tribune / EVAKUASI - Warga mengevakuasi satu dari dua motor yang hanyut akibat luapan Tukad Yeh Matan di Kecamatan Selemadeg Timur pada Rabu (24/4).

balitribune.co.id | Tabanan - Hujan deras yang mengguyur Tabanan pada Selasa (23/4) nyaris membuat Ni Luh Putu Tika Cahyani (23) hanyut terseret arus Tukad Yeh Matan di Kecamatan Selemadeg Timur. Untungnya, warga Banjar Antap Delod Sema, Desa Antap, Kecamatan Selemadeh itu berhasil menyelamatkan diri dengan berpegangan pada ranting kayu di sekitar sungai yang sejak petang arusnya meluap akibat hujan deras sejak petang hari.

Namun tidak dengan kendaraannya. Sepeda motor Honda Vario DK 5779 GAA yang sedang dikendarainya saat melintasi jembatan di Tukad Yeh Matan sempat hilang akibat terseret arus. Motor Tika Cahyani baru ditemukan keesokan harinya pada Rabu (24/4/2024) pada jarak sekitar seratus meter dari jembatan yang menghubungkan Banjar Kelecung, Desa Tegalmengkeb dan Desa Bebali, Kecamatan Selemadeg tersebut.

Selain motor Tika Cahyani, pencarian yang dilakukan oleh pihak Kepolisian tersebut juga menemukan motor Yamaha Mio berpelat AG 3009 XU milik Dani Wiryono (35) yang tinggal di Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara. Dani mengalami kondisi yang sama dengan Tika. Hanya saja, kejadian yang dialami keduanya berlainan waktu. Tika hanyut sekitar pukul 19.30 Wita. Sedangkan Dani hanyut sekitar pukul 24.00 Wita. Keduanya sama-sama sedang melintasi jembatan di atas Tukad Yeh Matan tersebut.

Kepala Seksi atau Kasi Humas Polres Tabanan Iptu I Gusti Made Berata mengkonfirmasi informasi soal dua warga yang terseret arus Tukas Yeh Matan tersebut. “Korbannya ada dua. Satu warga Banjar Antap Delod Sema, Desa Antap, Selemadeg dan satunya lagi warga yang tinggal di Peguyangan, Denpasar Utara,” ungkapnya.

Kejadian yang menimpa dua orang tersebut terungkap dari laporan Kawil atau Kepala Wilayah Banjar Kelecung Kelod, Tegalmengkeb, Selemadeg Timur atas nama Kade Raka Dwipa (50). Ia menerangkan, sekitar pukul 19.30 Wita, Raka Dwipa yang sedang berada di rumah mendapat informasi dari warga mengenai adanya orang hanyut di jembatan penghubung antara Banjar Kelecung, Selemadeg Timur, dan Desa Bebali, Kecamatan Selemadeg.

Mendengar hal tersebut, Raka Dwipa menuju lokasi kejadian dan melihat korban Tika Cahyani dalam kondisi basah kuyup berdiri di sebelah timur jembatan. Sewaktu ditanya, Tika Cahyani yang baru pulang bekerja hendak menyeberang jembatan. Saat menyeberang, air sungai sudah menutupi permukaan jembatan.

Namun, Tika Cahyani tetap menyeberang hingga saat berada di pertengahan jembatan motornya mendadak mati. Di sisi lain, arus sungai semakin deras sehingga ia terseret. Tika Cahyani berhasil menyelamatkan diri dengan berpegangan pada ranting pohon dekat sungai. Sementara motornya hanyut terbawa arus.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke pihak Kepolisian yang kemudian melakukan pencarian. Hanya saja, karena faktor hari yang sudah malam ditambah kondisi arus yang meluap, pencarian tidak membuahkan hasil. Kemudian, sekitar pukul 24.00 Wita, Dani Wiryono juga datang dalam keadaan basah kuyup. Ia mengaku terseret arus sungai dan sepeda motornya hanyut. Proses pencarian motor kedua orang tersebut berlangsung sampai pukul 24.00 Wita. Namun, karena faktor cuaca dan hari yang sudah larut, pencarian itu baru dilanjutkan pada Rabu (24/4).

Kedua motor itu akhirnya ditemukan dalam waktu yang hampir bersamaan. Motor pertama yang ditemukan milik Dani Wiryono yang tersangkut sekitar sepuluh meter dari selatan jembatan. Penemuannya sekitar pukul 10.20 Wita. Sedangkan motor Tika Cahyani baru ditemukan sekitar sepuluh menit kemudian yang tersangkut sekitar seratus meter dari selatan jembatan.