Tangis Histeris Mengiringi Kedatangan Jenazah Puru Satria Ananta Rustika | Bali Tribune
Diposting : 6 May 2024 03:48
SUG - Bali Tribune
Bali Tribune / DITURUNKAN - Saat jenazah Satria diturunkan diruang pemulasaran jenazah RSU Klungkung.

balitribune.co.id | Semarapura - Tangis histeris dari keluarga korban menyambut kedatangan jenazah Putu Satria Ananta Rustika (19), atau yang akrab disapa Rio, saat tiba di Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) RSU Klungkung, Minggu (5/5).

Jenazah taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang tewas karena dianiaya seniornya itu tiba sekitar pukul 10.00 Wita. Sang ibu, Nengah Rusmini yang mendampingi jenazah putranya itu dari Jakarta hingga dipulangkan ke kampung halamannya tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia menangis hingga kedua kakinya tak mampu menopang badannya dan harus dipapah saat berjalan.

Rekan kerjanya di RSUD Klungkung pun satu per satu berdatangan dan langsung memeluknya sembari memberikan dukungan. Tak terkecuali keluarga, sanak saudara,  dan kerabat dari almarhum yang sudah menunggu nampak tak bisa membendung rasa duka yang mendalam atas musibah yang menimpa korban.

Salah seorang rekan kerja Rusmini yang mengatakan jika sangat terkejut ketika mendapatkan informasi bahwa putra dari rekan kerjanya menjadi korban aksi senioritas. "Pertama kali saya tahu infonya hari Sabtu kemarin di grup WhatsApp PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Klungkung. Saya kaget, tidak menyangka juga karena saya tahu kalau anaknya sekolah di STIP," ujar perawat yang enggan disebutkan namanya tersebut.

Kini jenazah almarhum dititipkan di IPJ RSUD Klungkung sampai nanti berlangsung ngaben. Ditemui di lokasi, Nengah Budiarta, paman korban Satria menyatakan bahwa  rencananya jenazah almarhum akan diupacarai Ngaben pada 11 Mei 2024 mendatang di Desa Gunaksa. "Kita keluarga masih merundingkan rencana pengabenan almarhum rencananya tanggal 11 Mei 2024 ini. Terkait visum et revertum terhadap korban Satria masih dipegang pihak kepolisian belum diberikan kepada pihak keluarga," ungkap Budiarta.