Ogah Dirapid Test, Kabur dari RSUD Sanjiwani | Bali Tribune
Diposting : 11 May 2020 07:15
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / KABUR - Pol PP dan Petugas Meids mengenakan APD saat mengevakuasi warga yang kabur ke wilayah Kelurahan Beng

balitribune.co.id | Gianyar - Seorang laki-laki berusia sekitar 35 yang ditemukan terlantar di Desa Tulikup, sempat membuat geger petugas RSU Sanjiwani Gianyar dan warga Kelurahan Beng. Pasalnya, saat hendak dilakukan Rapid Test, laki-laki yang mengaku kelaparan ini memilih kabur. Walau begitu, akhirnya berhasil diamankan oleh petugas medis yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) bersama Pol PP di sebuah wantilan pura di Kelurahan Beng, Gianyar.

Dari keterangan yang diterima, Minggu (10/5) kemarin,  kejadian ini berawal dari laporan Perbekel Tulikup atas temuan laki-laki yang kondisi lemas di sekitar Banjar Tegal, Desa Tulikup, Gianyar, Sabtu Sore.  

Dikhawatirkan orang ini terpapar Covid -19, GTPP Covid Gianyar pun diminta untuk melakukan penjemputan.  Proses penjemputan pun berlangsung lancar dan orang ini dibawa ke RSUD Sanjiwani. Sebagai langkah antisipasi sesuai protokoler penanganan tim medis, warga ini pun dilakukan rapid test. Namun entah lantaran takut disuntik atau karena tidak tahan dengan rasa laparnya, laki-laki yang hingga kini identitasnya tidak diketahui itu memilih kabur.

Aksi kejar-kejaran pun tidak terhindarkan, namun karena para perawat mengenakan APD lengkap tidak bisa bergerak bebas.  Sementara laki-laki itu kabur menuju  Kelurahan Beng melalaui Jala Pantih Jelantik.  Hingga akhirnya  posisi laki-laki diketahui ngumpet di sebuah Wantilan pura di Kelurahan Beng.

Bebeberapa menit kemudian, petugas pol PP dan paramedis menuju lokasi untuk melakukan penjemputan. Sementara warga sekitar tidak berani mendekat karena informasi yang mereka terima, disebutkan ada pasien positif covid kabur.

“Petugas menemukan warga ini di Kelurahan Beng, lanjut pasien tersebut diamankan dan dievakuasi dengan ambulans. Selama pemeriksaan dan menjalani Rapid test, warga ini dijaga ketat,” terang Ketua Harian GTPP Covid-19 Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya ketika dikonfirmasi.

Setelah hasil rapid test dipastikan non reaktif,  Tim medis dan warga Beng yang sempat  kontak dengan warga itu merasa lega. Setelah berhasil ditenangkan, warga ini pun dimintai keterangan.  Orang ini  mengaku asal Semarang dan pernah jadi kuli bangunan. Karena tidak ada pekerjaan, dia pun mengaku sudah tidak makan sejak 3 hari. “Atas perintah bapak  bupati, warga ini sudah kita berikan bekal  melalui Lurah Beng,” jelasnya.

Sembari menunggu kondisinya stabil,  GTPP Covid Gianyar juga langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Bali.  Hingga Minggu sore,  warga ini sudah dibawa ke Dinsos Provinsi Bali untuk dipulangkan ke daerah asalnya.

“Selain tidak membawa KTP, pengakuan pasien ini pun berubah-ubah seperti orang linlung. Yang jelas saat ini pasien sudah dipulangkan melalui Dinsos Bali," pungkas Wisnu.