Jelang Pengabenan Ratusan Kerangka Manusia Prasejarah Gilimanuk | Bali Tribune
Diposting : 25 January 2024 05:07
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune / Ratusan kerangkan manusia prasejarah, baik yang disimpan di Museum Purbakala Gilimanuk maupun yang ada di luar Bali akan menjalani upacara pengabenan.

balitribune.co.id | NegaraSeluruh kerangka manusia prasejarah yang berasal dari situs purbakala Gilimanuk akan dilakukan pengabenan. Tidak hanya kerangka yang ada di Museum Purbakala Gilimanuk, namun juga terhadap sekitar 275 kerangka manusia prasejarah dari Gilimanuk yang diteliti di Laboratorium Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Diperoleh ketrangan bahwa Arkeolog juga akan dilibatkan dalam momentum ini untuk meningkatkan literasi masyarakat terhadap sejarah Jembrana.

Persiapan Ngaben Kusa Prenawa manusia prasejarah di Gilimanuk kini terus dimatangkan. Untuk memaksimalkan pelaksanaan pengabenan kembali dimelaksanakan rapat pada Rabu (24/1). Selain pengabenan untuk manusia prasejarah yang ada di Gilimanuk, dalam rapat yang diikuti panitia pengabenan dan bendesa adat se-Kecamatan Melaya tersebut, terungkap ada ratusan kerangka manusia prasejarah Gilimanuk yang kini ada di luar Bali. Prosesi itu juga rencananya juga akan melibatkan 275 kerangka manusia prasejarah.

Ratusan kerangka manusia prasejarah tersebut menjadi bahan penelitian dan saat ini tersimpan di laboratorium Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

"Hari ini ada 275 kerangka manusia prasejarah yang tersimpan di Laboratorium UGM. Ini pun harus kita pendak," ujar Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, Rabu.

Pihaknya juga mengatakan akan mengundang arkeolog dari UGM untuk memberikan penjelasan terkait sejarah keberadaan kerangka manusia prasejarah yang berada di museum Purbakala Gilimanuk.

Pihaknya berharap melalui momentum pitra yaadnya ini juga ada manfaat untuk peningkatan literasi serta wawasan bagi masyarakat setempat. "Dipuncak acara kita juga mengundang ahli arkeologi dari UGM yang akan memberikan pencerahan. Karena mereka ini yang melakukan penelitian selama ini.

Dari situ kita akan paham apa itu sebenarnya museum prasejarah yang ada di Gilimanuk ini," tuturnya.

Rangkaian prosesi pengabenan akan dimulai pada Jumat (26/1) hingga Sabtu (3/2) mendatang dan puncak pada Jumat (1/2) mendatang.

Menurutnya kerangka manusia prasejarah dari situs Purbakala Gilimanuk belum pernah disucikan, “terhadap manusia prasejarah dari rekam jejak yang ada di Gilimanuk ternyata belum pernah dilaksanakan prosesi pengabenan atau penyucian ini," ujarnya.

Pihaknya melibatkan seluruh desa adat se-Kecamatan Melaya untuk ikut bergotong-royong melaksanakan upacara pengabenan ini. Menurutnya, upacara yadnya ini tidak hanya tanggung jawab di kecamatan Melaya saja tapi kewajiban bersama untuk menyucikan Jembrana ini. 

"Jajaran Majelis Alit dan Bendesa Adat se-Kecamatan Melaya tergabung dalam satu panitia pelaksana untuk menyukseskan prosesi pengabenan ini," ucapnya.

Pelaksanaan upacara pengabenan Kusa Prenawa ini diharapka akan membawa kedamaian sehingga program-program Pemerintah Kabupaten Jembrana dapat terlaksana dan semua masyarakat merasa bahagia. 

"Mudah-mudahan Jembrana menjadi lebih baik, semua program berjalan baik serta masyarakat Jembrana bisa lebih sejahtera dan sehat," tandasnya.

Sementara itu Ketua Panitia Pengabenan Kusa Prenawa, I Nengah Naya mengatakan yadnya ini juga diikuti oleh masyarakat adat yang ada di Kecamatan Melaya karena sifatnya kolektif.

"Diluar manusia prasejarah, hingga saat ini peserta dari masyarakat, untuk mamungkah sebanyak 3, mamukur sebanyak 12 dan ngelungah sebanyak 18," ujarnya.

Bendesa Adat Gilimanuk ini mengharapkan upacara pengabenan Kusa Prenawa dapat menjadikan wilayah Desa Adat Gilimanuk menjadi bersih secara sekala dan Niskala.