1.634 Cakep Lontar Teridentifikasi pada Tahun 2023 | Bali Tribune
Diposting : 19 January 2024 10:35
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune / IDENTIFIKASI – Kegatan proses identifikasi lontar di Gianyar.

balitribune.co.id | GianyarSelama Tahun 2023 lalu, Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar telah mengidentifikasi 1.636 cakep lontar di seluruh Kabupaten Gianyar. Lontar-lontar ini semuanya disimpan di rumah warga secara pribadi dan sebagai warisan dari leluhurnya.

Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali, I Wayan Suarmaja, Kamis (18/1/2024), menjelaskan capaian konservasi lontar di Tahun 2023 lalu tergolong sangat banyak. Dimana penyuluh Bahasa Bali Gianyar bersama penyuluh Bahasa Bali provinsi melakukan perawatan sekaligus identifikasi, konservasi terhadap lontar-lontar yang ditemuman. "Jumlah sebanyak itu, terbanysn di Kecamatan Sukawati dengan jumlah 478 cakep, menyusul Blahbatuh sebanyak 405 cakep dan Gianyar 348 cakep, kecamatan lain rata-rata 100an," jelas Suarmaja.

Sedangkan kondisi umumnya terawat dalam peti khusus, namun tidak diberi obat pengawet, sehingga rentan lapuk. Dari segi isi, lontar yang ditemukan lebih banyak tutur, kanda, kakawin, babad, darmaning pawayangan, usadha, wariga. Namun ditemukan  juga lontar yang isinya lain seperti Walang Wadi, Kaputusan Pramana Bayu yang ada hubungannya denga  Aji Kamoksan. "Semua lontar sudah terdokumentasi dengan baik, masuk dalam katalog lontar dan penomoran," jelasnya.

Bila digabung dengan penemuan sebelumnya, dua kecamatan yang paling banyak memiliki lontar adalah Sukawati dan Blahbatuh. Hal ini dimungkinkan tetua sebelumnya adalah pembelajar dan aktif dalam kegiatan kebudayaan. Wayan Suarmaja sendiri berharap, lontar yang kondisinya sudah lapuk sampau 40% lebih sebaiknya dibuatkan duplikasi, sehingga ke depannya masih memiliki lontar yang utuh dan terawat. "Harapan kami kepada pemilik, agar dibuatkan duplikat, sekaligus dibaca-baca bukan disakralkan, sehingga aspek isinya juga bisa diteruskan atau dipelajari," harapnya.

Dikatakan lagi, saat ini pemilik lontar sudah semakin terbuka dan bersedia melakukan perawatan terhadap lontar. "Ya, sekarang warga sudah mulai terbuka dan mengerti bahwa lontar bukanlah benda yang tidak bisa dibuka atau dipelajari," jelasnya.

Sedangkan di Tahun 2024 ini masih melakukan konservasi dan identifikasi di Kabupaten Gianyar. "Lontar yang tercecer masih banyak, kita gilir di setiap desa," ujarnya.